JAKARTA, KOMPAS.com – Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, adanya lonjakan signifikan terhadap jumlah pekerja asing paruh waktu yg masuk ke Indonesia pada awal tahun 2016.
Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat RI, Saleh Partaonan Daulay menuturkan, perlu adanya terobosan-terobosan baru yg dikerjakan pemerintah buat menaikkan kualitas para pekerja Indonesia.
“Jika tidak, para pekerja kami mulai menjadi penonton di rumah sendiri,” ujar Saleh melalui informasi tertulisnya, Selasa (1/3/2016).
Ia menambahkan, lonjakan angka pekerja asing itu adalah awal dari dampak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana tenaga-tenaga kerja Indonesia akan kalah bersaing dengan tenaga asing.
Di ketika pemerintah gagal tidak mengurangi jumlah lapangan kerja secara signifikan, lanjut dia, fenomena kehadiran para pekerja asing ini harus betul-betul menjadi perhatian khusus.
“Ini dapat berdampak tak baik dalam kehidupan sosial. Semakin banyak WNA yg bekerja di Indonesia, semakin banyak pengangguran di tanah air,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Saleh berpendapat, ada dua kementerian lembaga yg terkait segera dengan persoalan ini.
Di antaranya Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Penempatan dan Konservasi Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Generik dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertanian, dan lainnya.
Kementerian-kementerian tersebut, kata Saleh, telah semestinya melakukan koordinasi dalam mengambil langkah-langkah yg diperlukan.
Menurutnya, dengan potensi tenaga kerja dalam negeri yg begitu besar, seharusnya Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara luar.
“Pada titik inilah, peran pemerintah dituntut bagi berbuat dalam memproteksi tenaga-tenaga kerja Indonesia,” tuturnya.
BPS melaporkan, ada 37.991 kunjungan warga negara asing (WNA) ke Indonesia bagi waktu singkat atau kurang dari setahun.
Dari angka tersebut, WNA yg berkunjung tak bagi bekerja tercatat dalam 12.754 kunjungan, dan yg bekerja paruh waktu tercatat dalam 25.238 kunjungan. Pada bulan sebelumnya, jumlah WNA yg berkunjung buat bekerja paruh waktu tercatat dalam 14.550 kunjungan.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pemerintah harus mencermati kunjungan WNA buat bekerja paruh waktu.
“Dibandingkan dengan Desember 2015 atau sebulan sebelumnya, WNA yg berkunjung buat bekerja paruh waktu jumlahnya melonjak 73,46 persen,” kata Suryamin dalam paparannya di Jakarta.
Adapun WNA yg berkunjung tak bagi bekerja meliputi wisatawan mancanegara, orang yg melaksanakan pendidikan dan pelatihan, pendakwah atau rohaniwan, serta peneliti.
“Yang bekerja paruh waktu, seandainya dibandingkan tahun lalu, naiknya tajam sampai 69,3 persen. Ini dalam rangka MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), pemerintah harus mengantisipasi,” kata Suryamin.
Sumber: http://ift.tt/1mmsIby
Sumber Artikel Pekerja Asing Serbu Indonesia, Pemerintah Diminta Lakukan Antisipasi
0 Response to "Pekerja Asing Serbu Indonesia, Pemerintah Diminta Lakukan Antisipasi"
Posting Komentar