Politisi Golkar: Pengurus Daerah Masih Trauma Terhadap Nurdin Halid

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan, ditunjuknya Nurdin Halid sebagai Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional sudah menimbulkan pertanyaan dari para pengurus di Dewan Pimpinan Daerah I dan II.

Sebagian Dewan Perwakilan Daerah mempertanyakan netralitas Nurdin sebagai Ketua SC di Munas Partai Golkar mendatang lantaran trauma ketika Munas Bali pada 2014.

“Ini kan teman-teman khawatir mulai menimbulkan trauma, jangan sampai Pak Nurdin ini membuat skenario-skenario seperti di Munas Bali,” kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3/2016).

(Baca: Bambang Soesatyo: Nurdin Halid Timses Idrus Marham)

Dalam Munas Bali yg membawa Aburizal Bakrie terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi, Nurdin juga menjadi Ketua Steering Committee.

Munas tersebut dianggap tak demokratis sehingga sejumlah kader Golkar mengadakan munas di Ancol, Jakarta, yg dimenangkan Agung Laksono. Sejak ketika itu, Golkar mengalami dualisme kepemimpinan selama setahun lebih.

(Baca: Kalla Ingin Hajriyanto Jadi Ketua Panitia Pengarah Munas Golkar)

Firman menambahkan, Nurdin Halid harus menjawab keraguan supaya bersikap netral dan tak mengarahkan proses munas mendatang dengan tak melakukan intervensi di dalamnya.

“Tentu tugas kami harus mengawal siapa pun Ketua SC atau OC. Asa kita agar tetap netral dan demokratis. Pak Nurdin sendiri telah mengatakan mulai melakukan munas yg transparan, demokratis, dan netral. Ini tentu harus kalian buktikan,” ucap dia.
Sumber: http://ift.tt/1mmsIby



Sumber Artikel Politisi Golkar: Pengurus Daerah Masih Trauma Terhadap Nurdin Halid

0 Response to "Politisi Golkar: Pengurus Daerah Masih Trauma Terhadap Nurdin Halid"

Posting Komentar