Lulung: Saya Nggak Ngerti UPS, Saya Tanya Fahmi Dia Bilang Dititipi Amplop

Jakarta – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengaku tidak tahu menahu proses munculnya anggaran pengadaan uninterruptible power supply (UPS) tahun 2014. Lulung sempat bertanya ke rekannya yg juga anggota Komisi E DPRD ketika itu, Fahmi Zulfikar Hasibuan.

“UPS itu aku memang tak mengerti. Di berita banyak aku diseret-seret supaya mengerti . Karena di DPRD ribut tentang UPS, Fahmi sahabat aku sejak kecil, sebagai pimpinan aku beri perhatian ke Beliau. Saya nggak ngerti UPS, aku tanya. Dia cerita aku ketitipan amplop, yg programnya aku tak tahu,” ujar Lulung bersaksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi UPS dengan terdakwa mantan Kasi Prasarana dan Wahana pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Menurut Lulung, amplop berisi dokumen titipan yg diduga terkait dengan program yg diusulkan masuk dalam APBD DKI Perubahan tahun 2014. Dokumen itu menurut Lulung berdasarkan pengakuan Fahmi diteruskan ke Ketua Komisi E.

“Ke ketua komisi menurut Beliau,” sebut Lulung.

“Amplop dari mana?” tanya Jaksa.

“Waktu itu aku ngga ngerti pokoknya dari dinas,” sebut Lulung.

Tapi Lulung sama sekali tidak tahu proses penganggaran UPS. Dalam paripurna pengesahan APBD Perubahan tahun 2014, Lulung mengaku tak hadir.

“Hari itu tanggal 13 Agustus 2014 aku tak hadir paripurna. Apakah UPS pada ketika diparipurnakan ada atau tak aku tak tahu,” ujarnya.

Alex Usman didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan  25 UPS bagi 25 sekolah SMA/SMKN pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat pada APBD Perubahan Tahun 2014 yg merugikan keuangan negara Rp 81 miliar.

Menurut jaksa dalam surat dakwaan, pengadaan UPS buat sekolah-sekolah menengah di lingkungan Sudin Dikmen Jakarta Barat tak direncanakan sesuai kebutuhan riil sekolah. Karena yg dibutuhkan adalah perbaikan jaringan listrik dan penambahan daya listrik sehingga pengadaan UPS bukan yg dibutuhkan oleh sekolah-sekolah.

Anggaran UPS dapat dialokasikan dalam APBD perubahan tahun 2014 setelah Alex Usman melakukan lobi ke sejumlah anggota DPRD DKI.

Untuk meloloskan permintaan ini, Fahmi Zulfikar sebagaimana disebutkan dalam surat dakwaan meminta fee terkait pengadaan UPS. Kongkalikong ini berlanjut ke tangan Firmansyah yg ketika itu menjabat Ketua Komisi E DPRD .

Anggaran UPS akhirnya berhasil lolos dan dimasukkan dalam APBD perubahan tahun 2014 pada tanggal 13 Agustus 2014 meskipun tak pernah dibahas dalam pertemuan Komisi E dengan SKPD Pemprov DKI.
(fdn/imk)

Sumber: http://news.detik.com



Sumber Artikel Lulung: Saya Nggak Ngerti UPS, Saya Tanya Fahmi Dia Bilang Dititipi Amplop

0 Response to "Lulung: Saya Nggak Ngerti UPS, Saya Tanya Fahmi Dia Bilang Dititipi Amplop"

Posting Komentar