Duel Dalam Situasi Tidak Biasa

Arsenal melawan Chelsea: seandainya kedua kesebelasan berhadapan, menjagokan The Blues terus menjadi yg lebih masuk akal di antara beberapa pilihan. Kali ini tak demikian.

Masuk akal karena di era Arsene Wenger, besar kemungkinan Arsenal kalah melawan Chelsea. Sejak menang lima gol berbalas tiga di Stamford Bridge pada 29 Oktober 2011, Arsenal kalah dalam enam dari sepuluh pertandingan melawan Chelsea.

Ditarik mundur lebih jauh: dalam 19 pertandingan setelah kemenangan 1-2 Arsenal di Stamford Bridge pada 21 Februari 2004, Arsenal kalah 11 kali dan cuma tiga kali menang. Catatan yang lain yg pantas membuat Chelsea dijagokan: Arsenal tak sekali pun berhasil mencetak gol ke gawang Chelsea dalam lima pertandingan Premier League terakhir antara kedua kesebelasan.

Tidak sulit mencari jawaban di balik besarnya kecenderungan menang Chelsea dalam pertandingan-pertandingan melawan Arsenal. Melawan Wenger yg romantis, kemenangan terus berada di sisi Jose Mourinho yg pragmatis. (dalam 15 pertandingan melawan Mourinho, Wenger kalah delapan kali dan cuma sesuatu kali menang). Besar benar pengaruh Mourinho dalam pertandingan antara kedua kesebelasan. Sekarang, tanpa keberadaannya, peluang menang Arsenal menjadi lebih besar.

Bukan ketiadaan Mourinho saja yg membuat pertandingan kali ini berbeda. Sejak Arsenal menjuarai Premier League musim 2003/04, tidak pernah lagi The Gunners menjadi juara. Fokus penting Arsenal, terutama setelah pindah dari Highbury ke Emirates Stadium, adalah lolos ke Perserikatan Champions. Di ketika yg bersamaan Chelsea terus terlibat dalam perburuan gelar. Kali ini situasinya berbeda: Arsenal memimpin klasemen sementara, sedangkan Chelsea kerepotan merangkak naik dari papan bawah. Guus Hiddink cukup menyadari hal tersebut.

“Apakah kalian (Arsenal dan Chelsea) saingan langsung? Saat ini tidak. Di liga ini tidak,” ujarnya. “Arsenal tampil baik buat berada di peringkat pertama. Kami jauh di bawah. Nyatanya demikian.”

Kenyataan lain: Chelsea kesulitan menang seandainya bukan melawan kesebelasan papan bawah. Empat dari enam kemenangan Chelsea musim ini mereka raih melawan kesebelasan yg menduduki empat peringkat terbawah: West Bromwich Albion menduduki peringkat terbawah saat kalah dari Chelsea di minggu ketiga, Aston Villa peringkat ke-19 (pekan kesembilan), Norwich City peringkat ke-16 (pekan ke-13), dan Sunderland peringkat ke-19 (pekan ke-17).

Walau demikian Chelsea masih memiliki karena sesuatu dari beberapa kesebelasan papan atas yg mereka kalahkan musim ini adalah Arsenal (satu lainnya Crystal Palace). Dapat jadi, kecenderungan menang Chelsea melawan Arsenal tetap besar terlepas dari peringkat kedua kesebelasan ketika ini.

“Dalam pertandingan seperti ini orang-orang memperhatikan cara kalian bersikap karena bahkan seandainya Chelsea tak menduduki peringkat yg layak, skuat mereka tetap hebat,” ujar Wenger.

“Ini pertandingan besar karena kualitas para pemainnya dan pertandingan ini memainkan peran utama karena kalian bermain di Emirates Stadium dan kita tahu utama bagi memenangi pertandingan-pertandingan seperti ini.”

Flamini vs Fabregas

Sementara daftar cedera Chelsea cuma berisi sesuatu nama, Arsenal masih harus berjuang tanpa Santi Cazorla, Jack Wilshere, dan Danny Welbeck yg masih cedera. Francis Coquelin kabarnya telah akan berlatih namun masih belum cukup bugar buat kembali bertanding. Tomas Rosicky telah sesuatu langkah lebih maju, bermain selama 45 menit dalam pertandingan Arsenal U-21.

Alexis Sanchez yg menepi dalam tujuh minggu terakhir telah bersiap tampil namun Wenger belum tentu memainkannya sejak menit pertama; kurang lebih sama seperti Hiddink yg memastikan bahwa Eden Hazard tak cukup bugar bagi bermain sesuatu pertandingan penuh. Mesut Ozil yg absen dalam pertandingan terakhir Arsenal karena bengkak ringan di kakinya telah bersiap kembali ke starting line-up.

Masih terlalu dini buat Mohamed Elneny sehingga lini tengah Arsenal kemungkinan besar mulai diisi Aaron Ramsey dan Mathieu Flamini. Nama kedua mulai banyak berhadapan dengan bekas rekan sesuatu kesebelasannya, Cesc Fabregas, yg sepertinya mulai dipercaya memainkan peran nomor 10.

Eks pemain Arsenal – bukan sembarang pemain, malah: Fabregas sempat menjabat posisi kapten kesebelasan – tersebut tampil gemilang di belakang penyerang dengan peran nomor 10 dalam pertandingan Premier League terakhir Chelsea, melawan Everton minggu lalu. Fabregas menyentuh bola lebih banyak dari pemain lain; 97 kali. Dari 97 sentuhan tersebut Fabregas menciptakan tiga peluang; sesuatu di antaranya menjadi assist. Ia sendiri mencetak sesuatu gol dalam pertandingan tersebut. Keberhasilan Flamini mematikan Fabregas dapat menentukan hasil akhir pertandingan.

Yang juga dapat menentukan hasil akhir pertandingan, selain Flamini melawan Fabregas, adalah Theo Walcott melawan Branislav Ivanovic. Dengan kecepatan yg ia miliki, Walcott menjadi ancaman tersendiri buat Ivanovic yg lambat. Namun selama Ivanovic tak memberi ruang kepada Walcott dan menempatkan diri di posisi yg terbuka, bek sayap kanan Chelsea tersebut mulai baik-baik saja. Lagipula ia tak mulai bekerja sendirian. Hiddink, dalam jumpa pers sebelum pertandingan, menegaskan bahwa bertahan bukan tugas lini belakang.

Demi meraih hasil maksimal melawan Arsenal, Chelsea harus bertahan sebagai kesebelasan. Ini artinya Willian dan Ivanovic mulai bahu membahu mematikan Walcott. Kabar baiknya: Walcott pun tidak bekerja sendirian. Nacho Monreal bersiap menolong dalam setiap serangan. Semangatnya berlipat setelah menandatangani perpanjangan kontrak belum lama ini.

Satu nama yang lain yg perlu mendapat perhatian lebih dalam pertandingan ini adalah Diego Costa. Produktivitasnya meroket setelah Hiddink menduduki posisi yg ditinggalkan Mourinho. Sebelum Hiddink datang, Costa cuma mencetak empat gol dalam 21 pertandingan di seluruh kejuaraan. Di bawah arahan Hiddink, dalam lima pertandingan terakhir, Costa telah mencetak lima gol. Namun andai ia tak mencetak gol pun di pertandingan melawan Arsenal nanti, keberadaannya utama bagi mengacaukan lini belakang Arsenal.

====

* Dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.

(a2s/krs)
Sumber: http://sport.detik.com



Sumber Artikel Duel Dalam Situasi Tidak Biasa

0 Response to "Duel Dalam Situasi Tidak Biasa"

Posting Komentar