SBY: Proyek Kereta Cepat Itu Hakikatnya Pakai Uang Rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menilai wajar seandainya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menuai pro dan kontra di masyarakat. Sebab, proyek ini menelan dana yg sangat besar, yakni sekitar Rp 76 Triliun.

“Itu angka yg tidak sedikit. Meski katakanlah nanti tidak diambil dari APBN, tetapi itu hakekatnya pakai uang rakyat. Oleh karena itu, rakyat tak salah kalau peduli, ingin bertanya dan penasaran karena sekali lagi biayanya besar sekali,” kata SBY dalam wawancara di akunYoutube resmi miliknya yg diunggah, Jumat (5/2/2016).

SBY mengatakan, belajar dari pengalamannya selama 10 tahun memimpin negeri ini, persoalan pembangunan infrastruktur memang seringkali tidak dapat berjalan secara lancar.

Apalagi di Indonesia yg menganut sistem demokrasi, apapun yg diputuskan pemimpinnya mulai mengundang pro dan kontra.

(Baca: Kenapa Jakarta-Bandung Jadi Jalur Pertama Proyek Kereta Cepat? )

“Pemeritah tidak perlu berkecil hati,” kata Ketua Generik Partai Demokrat ini.

Hal yg terpenting, kata SBY, pemerintah harus mendengar suara pro kontra itu dan memberi penjelasan dengan gamblang mengenai seluk beluk proyek ini. Sepanjang pemerintah dapat menjelaskan ke rakyatnya, maka sekencang apapun pro kontra yg ada pasti mampu dihadapi.

“Kalau tak ada penjelasan, yg pasti mulai begini (pro kontra) selalu dan itu tak baik,” ucap SBY.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yaitu proyek gabungan BUMN Indonesia dan China.

(Baca: Rini: Soal Agunan Kereta Cepat, Saya Keterluan Kalau Tak Dapat Jaga Komitmen BUMN)

BUMN Indonesia diwakili konsorsium BUMN, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan China diwakili China Railway International (CRI). Kedua perusahaan membentuk perusahaan patungan, yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC). 

Lantaran pemerintah tak mengizinkan sepeser pun dana APBN buat membiayai proyek tersebut, pendanaan pembangunannya dibiayai oleh PT KCIC sebesar 25 persen dan 75 persen sisanya berasal dari utang luar negeri.

Proyek KA cepat ditaksir menelan dana 5,5 miliar dollar AS atau Rp 76,4 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS). Pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan mampu dioperasikan pada 2019 mendatang.

Sumber: http://ift.tt/1mmsIby



Sumber Artikel SBY: Proyek Kereta Cepat Itu Hakikatnya Pakai Uang Rakyat

0 Response to "SBY: Proyek Kereta Cepat Itu Hakikatnya Pakai Uang Rakyat"

Posting Komentar