Bahaya Alkohol Saat Berkendaraan

Jakarta, Belakangan ini kami sedang ramai-ramainya mendengar berita berkaitan dengan rencana penggusuran Kalijodo buat kawasan hijau oleh Pemda DKI. Awal cerita Kalijodo kembali menjadi primadona pembicaraan di media adalah saat ada peristiwa kecelakaan dahulu lintas yg membuat 4 orang meninggal dunia.

Pengendara mabuk adalah penyebab utamanya. Indonesia belum terlalu banyak menginformasikan tentang bahaya pengendara mabuk seperti di luar negeri. Mungkin karena dianggap alkohol bukanlah barang konsumsi yg awam diminum oleh penduduk kalian yg sebagian besar muslim. Tetapi seandainya kalian coba mencari berita di mesin pencari seperti Google, masukkan kata ‘sopir mabuk’ saja maka berita berkaitan dengan hal ini banyak muncul sebelum kejadian pengendara Fortuner yg dikatakan mabuk di Kalijodo.

Alkohol adalah zat yg menekan sistem saraf pusat. Perasaan dua orang yg meminum akohol dan mengalami rasa senang (stimulasi) lebih disebabkan karena fungsi yg lebih tinggi dari otak merupakan fungsi inhibisi yg terhambat. Hal ini menyebabkan orang yg meminum alkohol menjadi berani, tak
berpikir rasional dan penilaiannya terhadap lingkungan terganggu.

Di otak, alkohol pertama menekan fungsi otak yg tinggi yg sudah dijelaskan sebelumnya. Berikutnya alkohol mulai memengaruhi fungsi motorik sederhana, waktu reaksi dan penglihatan. Keseimbangan, koordinasi dan persepsi sensorik adalah yg mulai terganggu karena alkohol.

Hal inilah yg membuat orang yg meminum alkohol mulai sangat berbahaya sekali seandainya mengendarai kendaraan. Selain proses pikirnya dan kemampuan penilaian lingkungannya terbatas, orang yg dalam pengaruh alkohol juga kehilangan fungsi motorik normalnya. Bahkan konsentrasi alkohol yg berlebihan
di otak mulai menyebabkan pingsan, koma dan bahkan seandainya selalu bisa berdampak kematian.

Sayangnya di Indonesia peraturan terhadap pembatasan penjualan minuman beralkohol belum disertai upaya edukasi bahaya menyetir sambil mabuk. Saya pernah menemukan dua kali pasien aku bercerita bahwa mereka mampu pulang pagi setelah meminum alkohol dan menyetir mobilnya sendiri.

Saya berharap ke depan kepolisian mulai lebih ketat lagi dalam melakukan tindakan pencegahan agar sopir atau pengendara kendaraan tak mabuk ketika mengendari kendaraannya. Bukan cuma membahayakan diri sendiri tetapi lebih lagi membahayakan orang lain. Salam sehat jiwa.

*) dr Andri, SpKJ, FAPM adalah psikiater klinik psikosomatik RS OMNI Alam Sutera.

(vit/vit)
Sumber: http://health.detik.com



Sumber Artikel Bahaya Alkohol Saat Berkendaraan

0 Response to "Bahaya Alkohol Saat Berkendaraan"

Posting Komentar